Halo sobat tekno, kali ini kita bakal ngebahas soal Custom ROM
Oke, pertama dulu kita masuk ke pengertian. ROM atau Read Only Memory adalah sebuah segmen yang menyimpan data yang hanya dapat dibaca oleh pengguna. Pada Desktop, ROM ini merupakan sebuah BIOS, sedang di android kata ROM ini sedikit menyimpang ke arah Firmware, yaitu sebuah versi dari suatu OS. Jadi, custom ROM adalah sebuah modifikasi perangkat tegar (Firmware) yang didistribusikan tidak oleh vendor / pabrikan.
Nah, jadi apasih gunanya Custom ROM itu?
Oke, jadi kegunaan dari custom rom itu sebenarnya adalah SAMA dengan ROM bawaan pabrik, hanya saja lebih banyak kustomisasi (dan bug) yang diberikan oleh developer terhadap ROM yang ia ciptakan.
Lha, jika fungsinya sama, apasih keuntungan menggunakan custom ROM ini?
Jadi kegunaan dari menggunakan Custom ROM tadi adalah banyak. Beberapa ROM menjanjikan peningkatan performa jika dibandingkan dengan ROM bawaan, terutama dengan debloating (penghapusan aplikasi sistem yang tidak berguna) dan penghilangan fungsi-fungsi yang tidak berguna dari sebuah ROM. Beberapa ROM lain menawarkan battery backup yang sangat solid (Battery backup disini maksudnya adalah daya tahan baterai, bukan backup yang itu :v), dan juga penawaran kustomisasi dan fungsi khusus yang lebih kaya. Contohnya saja, Custom ROM CyanogenMod (sekarang Lineage OS), menawarkan fitur yang tidak ada pada stock rom seperti Tema yang mengubah tampilan hampir seluruh aplikasi, ROOT dan berbagai fungsi lainnya.
Beberapa Custom ROM juga dikembangkan untuk selangkah lebih maju daripada stock ROMnya dalam segi update, hal ini terjadi saat sebuah perangkat smartphone mendapatkan update sangat lambat atau bahkan sudah tidak diupdate sama sekali. Sebagai contoh, Samsung Galaxy Tab 2 7.0 P3100 milik saya terakhir diupdate oleh pihak Samsung ke Android 4.2.0 Jelly Bean, dan sekarang saya dapat menyicipi Android 7.0 Nougat dengan custom ROM. Begitu juga dengan perangkat saya yang lainnya, yaitu Asus Zenfone 5 dan Zenfone Selfie yang sama-sama sudah mendapatkan update Nougat via Custom ROM.
Banyak CustomROM menggunakan basis AOSP milik Google ketimbang UI/UX milik vendornya,sehingga bagi pengguna pencinta AOSP atau orang yang lebih suka modifikasi ringan, hal ini menjadi sebuah daya tarik tersendiri, terlepas dari sifat AOSP yang sangat irit sumber daya ketimbang UI/UX dari vendor hasil modifikasi AOSP tersebut.
Lantas, apa sajakah kelemahan dari Custom ROM tersebut?
1. Karena Custom ROM bukanlah merupakan metode official yang dianjurkan, maka tentunya kegiatan seperti CustomROM merupakan kegiatan yang meskipun legal namun dapat merusak garansi perangkat
2. Fungsionalitas Hardware tergantung pada driver yang dikeluarkan oleh vendor melalui source code. Jadi, bila suatu vendor tidak mempublikasikan drivernya, secara otomatis semua custom ROM yang dibangun bukan dari firmware vendor akan mendapatkan bug yang sama, contohnya bug GPS di Asus Zenfone 5
3. Nasib dan masa depan ROM tergantung pada pihak developer, sehingga bila developernya malas, maka sebuah ROM akan mangkrak
4. ROM unofficial memiliki banyak bug, yang justru dapat menurunkan kualitas, kinerja dan ketahanan baterai ponsel Anda
5. Custom ROM adalah hal praktis yang berbahaya bagi pemula, lebih berbahaya dibandingkan Rooting
6. Beberapa fungsi eksklusif sebuah ponsel menghilang, contohnya fungsi Cover View dll.
Jadi, bagaimanakah tanggapan sobat tekno? Apakah sobat tekno sudah atau ingin menggunakan Custom ROM? Berikan tanggapanmu di kolom komentar :D
Oke, pertama dulu kita masuk ke pengertian. ROM atau Read Only Memory adalah sebuah segmen yang menyimpan data yang hanya dapat dibaca oleh pengguna. Pada Desktop, ROM ini merupakan sebuah BIOS, sedang di android kata ROM ini sedikit menyimpang ke arah Firmware, yaitu sebuah versi dari suatu OS. Jadi, custom ROM adalah sebuah modifikasi perangkat tegar (Firmware) yang didistribusikan tidak oleh vendor / pabrikan.
Nah, jadi apasih gunanya Custom ROM itu?
Oke, jadi kegunaan dari custom rom itu sebenarnya adalah SAMA dengan ROM bawaan pabrik, hanya saja lebih banyak kustomisasi (dan bug) yang diberikan oleh developer terhadap ROM yang ia ciptakan.
Lha, jika fungsinya sama, apasih keuntungan menggunakan custom ROM ini?
Jadi kegunaan dari menggunakan Custom ROM tadi adalah banyak. Beberapa ROM menjanjikan peningkatan performa jika dibandingkan dengan ROM bawaan, terutama dengan debloating (penghapusan aplikasi sistem yang tidak berguna) dan penghilangan fungsi-fungsi yang tidak berguna dari sebuah ROM. Beberapa ROM lain menawarkan battery backup yang sangat solid (Battery backup disini maksudnya adalah daya tahan baterai, bukan backup yang itu :v), dan juga penawaran kustomisasi dan fungsi khusus yang lebih kaya. Contohnya saja, Custom ROM CyanogenMod (sekarang Lineage OS), menawarkan fitur yang tidak ada pada stock rom seperti Tema yang mengubah tampilan hampir seluruh aplikasi, ROOT dan berbagai fungsi lainnya.
Beberapa Custom ROM juga dikembangkan untuk selangkah lebih maju daripada stock ROMnya dalam segi update, hal ini terjadi saat sebuah perangkat smartphone mendapatkan update sangat lambat atau bahkan sudah tidak diupdate sama sekali. Sebagai contoh, Samsung Galaxy Tab 2 7.0 P3100 milik saya terakhir diupdate oleh pihak Samsung ke Android 4.2.0 Jelly Bean, dan sekarang saya dapat menyicipi Android 7.0 Nougat dengan custom ROM. Begitu juga dengan perangkat saya yang lainnya, yaitu Asus Zenfone 5 dan Zenfone Selfie yang sama-sama sudah mendapatkan update Nougat via Custom ROM.
Banyak CustomROM menggunakan basis AOSP milik Google ketimbang UI/UX milik vendornya,sehingga bagi pengguna pencinta AOSP atau orang yang lebih suka modifikasi ringan, hal ini menjadi sebuah daya tarik tersendiri, terlepas dari sifat AOSP yang sangat irit sumber daya ketimbang UI/UX dari vendor hasil modifikasi AOSP tersebut.
Lantas, apa sajakah kelemahan dari Custom ROM tersebut?
1. Karena Custom ROM bukanlah merupakan metode official yang dianjurkan, maka tentunya kegiatan seperti CustomROM merupakan kegiatan yang meskipun legal namun dapat merusak garansi perangkat
2. Fungsionalitas Hardware tergantung pada driver yang dikeluarkan oleh vendor melalui source code. Jadi, bila suatu vendor tidak mempublikasikan drivernya, secara otomatis semua custom ROM yang dibangun bukan dari firmware vendor akan mendapatkan bug yang sama, contohnya bug GPS di Asus Zenfone 5
3. Nasib dan masa depan ROM tergantung pada pihak developer, sehingga bila developernya malas, maka sebuah ROM akan mangkrak
4. ROM unofficial memiliki banyak bug, yang justru dapat menurunkan kualitas, kinerja dan ketahanan baterai ponsel Anda
5. Custom ROM adalah hal praktis yang berbahaya bagi pemula, lebih berbahaya dibandingkan Rooting
6. Beberapa fungsi eksklusif sebuah ponsel menghilang, contohnya fungsi Cover View dll.
Jadi, bagaimanakah tanggapan sobat tekno? Apakah sobat tekno sudah atau ingin menggunakan Custom ROM? Berikan tanggapanmu di kolom komentar :D
Komentar
Posting Komentar